Belakangan, kabar beredar bahwa Istana Negara tidak steril dari penyadapan menjadi alasan utama Jokowi mengungsi ke Istana Bogor. Disinyalir, Istana Negara sudah menjadi target penyadapan Australia dan Selandia Baru.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengatakan, pihaknya menyayangkan sikap Presiden Jokowi tersebut, jika penyadapan itu menjadi alasan utama untuk berkantor di Istana Bogor.
"Kami belum mendengar soal alasan itu (Istana disadap). Sebetulnya kalau kantor Kepresidenan itu bisa di Istana Negara Medan Merdeka dan di Bogor, tapi kalau alasannya itu sangat disayangkan," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Sebab, kata Fadli, Istana seharusnya steril dari segala bentuk penyadapan. Sebab, Istana Negara adalah kantor Kepresidenan yang harus dijaga kewibawaannya.
"Kalau terkait penyadapan itu betul, kan bisa dinetralisir, seharusnya bisa melayang protes," tegas Fadli.
Awalnya, mantan Kontraktor Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden mengungkap ihwal penyadapan oleh badan intelijen Selandia Baru (GCSB) bekerjasama dengan badan intelijen Australia (ASD).
Sejumlah pembicaraan dari sejumlah orang penting di Indonesia, termasuk Presiden Jokowi, bocor. Ironisnya, isi pembicaraan dari hasil penyadapan sejak 2009 sampai 2012 ini, dijadikan kartu truf Australia untuk menekan Presiden Jokowi agar membatalkan eksekusi duo Bali Nine yang tersangkut kasus narkoba.
Setibanya di Indonesia, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan rombongannya langsung diantar ke Istana Bogor. Mereka disambut secara kenegaraan di Istana Bogor.
Raja Salman dan rombongan tiba di Istana Bogor pukul 13.50 WIB, Rabu (1/3/2017). Presiden Jokowi langsung menyambut Raja Salman dan rela berbasahan terkena air hujan.
Guyuran hujan yang deras kemudian membuat rangkaian penyambutan kenegaraan untuk Raja Salman dipangkas. Prosesi inspeksi pasukan dan penanaman pohon tak dilakukan dalam rangkaian penyambutan.
Tetapi pasukan berkuda tetap mengiringi Raja Salman saat memasuki kompleks Istana Bogor. Begitu pula anak-anak yang mengenakan pakaian adat dan membawa bendera RI dan Arab Saudi.
Penyambutan Raja Salman memang sesuai dengan protap yang ada di Istana. Tetapi memang kebanyakan kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat disambut di Istana Kepresidenan Jakarta ketika berkunjung ke Indonesia.
Sebut saja mantan PM Inggris David Cameron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Presiden Mesir Al Sisi, PM Belanda Mark Rutte, PM Norwegia Erna Solberg, PM Hungaria Viktor Orban, PM Malaysia Najib Rajak, PM Selandia Baru John Key, dan lainnya, semua disambut di Jakarta. Prosesi penyambutan pun serupa, meski kemudian ditambah beberapa inovasi.
Lalu, apa sebenarnya alasan penyambutan Raja Salman dilakukan di Istana Bogor?
"Pilihan Presiden," kata Jubir Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat dikonfirmasi.
Memang, Raja Salman bukanlah yang pertama disambut di Istana Bogor. Sebelumnya ada PM Jepang Shinzo Abe yang juga disambut di Istana Bogor. Prosesi penyambutannya pun tak kalah meriah.
Bagikan
Mengapa penyambutan Raja Salman di Bogor?
4/
5
Oleh
Unknown